Sudah Ngopi Masih Ngantuk? Coba Tiga Racikan Kopi Ini

Umum  

Pernah gak sih meski sudah minum kopi tapi rasa ngantuk tidak juga hilang dan mata tetap terasa berat?. Jika pernah mungkin kopi yang anda minum terlalu 'lemah' sehingga anda tidak mendapat suntikan kafein yang 'strong'. Jika kopi yang biasa diminum terasa kurang 'nampol', mungkin anda perlu mencoba tiga racikan kopi yang bernama red eye, black eye dan dead eye.

Red eye adalah racikan kopi pour over atau manual brew dicampur dengan satu shot espresso.
Red eye adalah racikan kopi pour over atau manual brew dicampur dengan satu shot espresso.

Tiga menu diatas adalah racikan kopi yang bisa memberikan anda kadar kafein tinggi dibanding kopi biasa. Sebab, tiga kopi diatas dibuat dari kopi yang diseduh secara pour over seperti V60, Kalitta, Chemex atau French Press ditambah espresso. Kebayangkan bagaimana rasanya. Nah perbedaan antara red eye, black eye dan dead eye terletak pada banyaknya shot espresso yang ditambahkan pada seduhan kopi secara pour over.

Red eye merupakan kopi yang diseduh secara pour over ditambah satu shot espresso. Red eye juga dikenal dengan nama the Hammerhead. Black eye merupakan kopi yang diracik dari seduhan pour over ditambah dua shot espresso. Dan yang paling kelas berat adalah dead eye. Untuk membuat dead eye dibutuhkan kopi yang diseduh secara pour over ditambah tiga shot espresso.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Baca Juga:

Juria, Kopi Istimewa dari Pohon Sakral di Manggarai Timur

Kegagalan Arabikanisasi Kopi Lampung

Surga Tersembunyi di Agam, Ngopi Sambil Facial Pakai Kopi Luwak

Untuk membuat tiga racikan kopi di atas cukup mudah, dan kita bisa membuat sendiri di rumah. Yang pertama kita lakukan adalah membuat kopi pour over. Kita bisa menggunakan dripper seperti V60, Kalitta atau jika tak ada anda juga bisa menggunakan french press. Sekadar tips, gunakan biji kopi yang punya karakter manis dan body yang tidak terlalu tebal. Untuk ratio gunakan 1:16, dimana 15 gram kopi diseduh dengan air sebanyak 240 ml.

Giling kopi dengan ukuran medium. Gunakan air untuk menyeduh dengan suhu 90 derajat, jangan terlalu panas, agar seduhan pour over tidak terlalu menghasilkan kopi dengan body yang tebal. Sementara untuk teknik pouring, bebas-bebas saja, yang penting hasil seduhan bisa menonjolkan karakter rasa manis.

Baca Juga:

Cukup Bayar dengan Sampah Bisa Ngopi Hingga Belajar Gratis di Natsir Eco School

4 Kanal Youtube Buat Kamu Coffee Lovers untuk Menambah Wawasan

Uniknya Rasa Es Kopi Jepang dan Nasi Goreng Sakura di Himura

Selanjutnya kita buat espresso. Untuk membuat espresso, usahakan gunakan biji kopi yang punya karakter sama dengan kopi untuk pour over, agar rasa akhir tidak terlalu bercampur-campur. Anda bisa membuat espresso dengan mesin, atau alat pembuat espresso manual atau mokapot. Gunakan satu shot espresso atau sebanyak 30 ml. Kemudian tinggal tuang satu shot espresso pada kopi pour over, maka jadilah red eye. Jika kurang 'nampol', tambahkan dua shot espresso maka jadilah black eye. Kurang 'nendang', campur tiga shot espresso pada manual brew.

Proses pembuatan red eye coffee.
Proses pembuatan red eye coffee.

Mungkin ada yang bertanya-tanya berapa banyak kafein yang ada dari tiga menu ini? Dikutip dari yourdreamcoffe.com, untuk 240 ml kopi yang diseduh secara pour over, kita bisa mendapatkan sekitar 95 mg kafein. Sementara dari satu shot espresso sebanyak 30 ml, kita bisa mendapatkan 63 mg kafein. Nah, kalau ditambahkan kira-kira ini jumlah kafein yang kita konsumsi dari tiga menu tadi;

Red eye: 95mg + 63mg = 158mg kafein

Black Eye coffee: 95mg + 63mg + 63mg = 221mg kafein

Dead Eye coffee: 95mg + 63mg + 63 mg + 63mg = 284mg kafein.

Dari ilustrasi data di atas sudah tahu dong mana kopi yang toleran untuk anda minum. Oiya, sekadar informasi, berdasarkan sejumlah penelitian batas 'aman' orang dewasa mengkonsumsi kafein adalah 400 mg per hari ya. Jadi pastikan jumlah kafein yang masuk ke tubuh kita jangan sampai lebih, agar tidak menimbulkan efek negatif.

Bagaimana dengan rasanya? untuk red eye, tingkat keasaman naik namun body belum terlalu terasa meningkat (tergantung juga biji kopi yang digunakan). Sementara untuk black eye dan dead eye, body kopi akan terasa sangat dominan. Jika anda menggunakan kopi arabica, maka rasa asam kopi juga cukup kuat terasa. Yang pasti menu red eye, black eye dan dead eye bisa dicoba jika anda benar-benar membutuhkan suntikan kafein yang langsung joss. Selamat mencoba kawan Mlipir.

Ikuti informasi penting seputar Kopi, Teh, Kafe, Traveling, dan Video/Isu Viral. Jangan lupa follow juga Youtube Mlipir dan Instagram @teman_melipir

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Bacaan ringan untuk menemani minum kopi atau teh

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image