Cross Culture

Juria, Kopi Istimewa dari Pohon Sakral di Manggarai Timur

Nusa Tenggara Timur (NTT) punya kopi-kopi nikmat, salah satunya adalah kopi Juriah. Konon kopi ini disebut-sebut sebagai kopi tertua yang ada di NTT, dan sangat dihormati oleh masyarakat setempat.

Biji kopi Juria, Colol, Manggarai Timur. (foto: ilustrasi)
Biji kopi Juria, Colol, Manggarai Timur. (foto: ilustrasi)

Kopi Jurian merupakan kopi yang unik, karena hanya terdapat di Colol, Kabupaten Manggarai Timur, NTT. Berada di ketinggian 1.200-1400 meter di atas permukaan laut, membuat wilayah Colol sangat ideal untuk pohon kopi, khususnya arabica, tumbuh dan berkembang. Kopi Juriah pertama kali ditanam di wilayah Colol sekitar tahun 1950an.

Varietas Juriah dipercaya merupakan hasil persilangan dari Caturra dan Typica. Seperti diketahui, awalnya kopi masuk ke wilayah Flores Manggarai adalah varietas typica yang ditanam pada masa kolonial Belanda. Kemudian, baru masuk varietas lain seperti Caturra. Namun, ada juga yang menyebut jika bibit Juriah berasal dari luar Flores Manggarai. Namun, yang pasti pohon kopi Juria sangat dihormati bahkan dikeramatkan oleh masyarakat setempat.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

"Bagi masyarakat disana pohon kopi Juriah sakral. Jangankan untuk menebang, untuk memetik buah kopi saja saat panen harus ada upacara adat khusus," ujar Andre, roastery dan pengiat kopi asal NTT.

Baca juga:

Kegagalan Arabikanisasi Kopi Lampung

Sandiaga: Kopi Lokal Harus Bisa Jadi Komoditas Andalan Ekspor

Cukup Bayar dengan Sampah Bisa Ngopi Hingga Belajar Gratis di Natsir Eco School

4 Kanal Youtube Buat Kamu Coffee Lovers untuk Menambah Wawasan

Saking sakralnya, maka tidak heran jika pohon-pohon kopi Juria tumbuh dengan sangat tinggi. Menurutnya, kesakralan pohon kopi Juriah juga tidak lepas dari tradisi masyarakat setempat yang sangat mengembari kopi. Bagi mereka kopi adalah minuman berharga yang selalu hadir dalam kehidupan sehari-hari hingga upacara-upacara adat.

"Saat panen, biasanya masyarakat menggelar upacara adat Torok Manuk, sebagai bentuk syukur kepada yang maha kuasa atas panen kopi serta berjanji pada leluhur untuk menjaga pohon-pohon itu," ucapnya.

Andre melanjutkan, kopi Juria termasuk kopi yang istimewa. Pertama karena stoknya yang terbatas. Hal ini karena biasanya pohon kopi Juria baru bisa dipanen setiap dua hingga tiga tahun sekali, dan berbeda dengan pohon-pohon kopi umumnya. "Jadi tidak heran kalau harga kopi Juria itu lebih mahal dibanding kopi lain dari Flores Manggarai. Tapi soal rasa, jangan ditanya, ini juaranya," ucapnya.

Jika diseduh, kopi Juria punya tasting note seperti hazelnut, caramel dan buah-buahan seperti mangga dan jeruk nipis. Namun, kita masih bisa menemukan karakter floral dari hasil seduhan meski cenderung tipis. Tingkat keasaman kopi ini tergolong medium dengan body yang cukup tebal. Kopi ini cocok untuk diseduh dengan berbagai metode, tergantung tingkat roastingnya. Bagi masyarakat disana, yang banyak meroasting dengan cara tradisional, kopi ini nikmat dibuat kopi tubruk tanpa gula. Jadi, jangan lewatkan mencoba kopi Juria ya, salam Mlipir.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Bacaan ringan untuk menemani minum kopi atau teh