Cerita dari Bekas Pabrik Pengolahan Kopi di Bandar Lampahan

Sejarah  

Pabrik Pengolahan Kopi Milik Eks Pimpinan GAM

Tidak sulit menemukan sisa Pabrik pengolahan kopi di Bandar Lampahan. Letaknya persis di pinggir Jalan Raya Bireun-Takengon. Namun, karena kondisinya sudah tidak utuh, mungkin tidak banyak orang yang menyadari bahwa bangunan tua tersebut menyimpan cerita perjalanan panjang kopi Gayo hingga dikenal dunia. Tidak ada lagi aroma proses pascapanen khas kopi yang menyeruak dari pabrik yang terletak tidak jaub dari pintu masuk objek wisata Gunung Burni Telong. Sebaliknya, area tersebut lebih dikenal oleh masyarakat sekitar dan luar Bener Meriah dengan tempat wisata pemandian air panas.

Bekas kincir angin yang pernah jadi sumber tenaga untuk mengoperasikan pabrik mengolah kopi.
Bekas kincir angin yang pernah jadi sumber tenaga untuk mengoperasikan pabrik mengolah kopi.

Saat tim datang esok harinya, kondisi benar-benar berbeda. Saat matahari bersinar baru terlihat secara utuh kondisi pabrik tua tersebut. Seorang pekerja terlihat serius memotong rumput tinggi di sekitar pabrik, atas perintah dari Munadi agar kami bisa leluasa berkeliling area pabrik. Tak jauh dari pabrik, hewan ternak seperti sapi dan kerbau, yang mungkin menghuni bangunan bekas pabrik pada malam hari, terlihat asyik merumput.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Yang tersisa dari pabrik pengolahan kopi di Bandar Lampahan adalah tiga bangunan besar terdiri dari bekas gudang penyimpanan, bangunan untuk mengolah ceri kopi dan satu bangunan untuk menjemur biji kopi. Bangunan paling menonjol dan mudah dilihat dari pinggir jalan adalah bekas gudang penyimpanan kopi. Dari luar, kondisi bangunan yang mayoritas terbuat dari kayu itu sudah lapuk dimakan jaman. Di dalam bangunan berlantai dua, yang kala malam menjadi kandang ternak, kondisinya pun sama. Bangunan sudah lapuk di makan waktu, bahkan beberapa kayu-kayu yang ada disana hilang. Dari pekerja yang memotong rumput di depan, kami mengetahui bahwa banyak kayu dan material bangunan yang telah hilang dicuri oleh orang.

Sementara untuk bangunan tempat mengolah ceri kopi, meski tertutup debu tebal dan kotoran hewan ternak, masih bisa terlihat tempat-tempat pengolahan seperti bagaimana dulu ceri kopi dikupas (pulper), bak penampungan biji kopi hingga alat untuk mengupas kulit ari kopi. Sementara untuk tempat penjemuran, kondisinya nyaris hanya tersisa tembok luar saja, sebagian bagunan sudah roboh. Pada bagian belakang, masih bisa dijumpai sisa-sisa mesin-mesin besar untuk pengolahan kopi, serta sebuah kincir air yang dulunya digunakan sebagai sumber tenaga untuk menggerakan mesin-mesin pengolahan kopi.

Sisa-sisa alat untuk mengolah kopi di Pabrik Bandar Lampahan.
Sisa-sisa alat untuk mengolah kopi di Pabrik Bandar Lampahan.

Munadi anak ketiga dari Almarhum Tengku Ilyas Leube, yang merupakan pewaris bekas pabrik pengolahan pabrik itu. Adhi menceritakan, pabrik ini diberikan ke almarhum orang tuanya oleh pemerintah Indonesia setelah Indonesia merdeka. "Saya tidak ingat siapa yang pertama membangun pabrik ini, tapi yang saya tahu pabrik ini ada sejak jaman kolonial belanda, kemudian Jepang, dan diserahkan oleh pemerintah Indonesia, waktu itu penguasa perang ke almarhum (Tgk Ilyas Leube)," ujarnya.

Adi itu melanjutkan, pascakemerdekaan, ayahnya yang mempunyai gelar Reje Linge XIX, tidak hanya mendapatkan pabrik dari pemerintah, namun juga lahan perkebunan kopi yang jumlahnya ratusan hektar. Ia mengatakan, namun lahan-lahan itu oleh almarhum ayahnya dibagikan ke warga-warga sekitar.

"Jumlah pasti berapa luas lahan yang didapat tidak tahu saya, tapi lahan-lahan itu dibagi ke masyarakat disini. Almarhum tidak ingin memperkaya diri sendiri, tapi ingin masyarakat disini juga bisa makmur dan sejahtera. Beliau memang dikenal oleh masyarakat punya jiwa sosial yang tinggi," katanya.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Bacaan ringan untuk menemani minum kopi atau teh

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image