Bro Tahu Gak? Kafein Bukan Penyebab Utama Rasa Pahit pada Kopi
Rasa pahit merupakan sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dari kopi. Banyak yang mengatakan rasa pahit dalam kopi yang kita minum disebabkan oleh kafein. Benarkah demikian?
Menyebut kafein sebagai penyebab rasa pahit dalam kopi yang kita minum sebenarnya tidak salah, namun tidak sepenuhnya benar. Memang, kafein adalah salah satu zat yang menyebabkan rasa pahit pada kopi. Tetapi, ternyata kafein hanya menyumbang sekitar 10 sampai 15 persen penyebab rasa kopi yang kita seduh menjadi pahit.
Sehingga tidak benar asumsi jika kopi kita pekat dan pahit, itu karena tingginya kadar kafein. Tenyata rasa pahit kopi paling banyak disebabkan oleh faktor pembentukan senyawa sekunder yang tercipta selama proses pemanggangan atau roasting. Jadi Kafein tidak bertanggung jawab sendiran jika sobat merasakan pahit pada kopi yang diminum.
Baca Juga:
Apakah Boleh Anak-anak Minum Kopi? Ini Faktanya
Apa Beda Kopi Americano dan Espresso? Dua Kopi Hitam dengan Rasa yang Bold
Mengenal Apa Bedanya Cappuccino dan Latte, Dua minuman Favorit di Kedai Kopi
Kafein atau kafeina adalah senyawa alkaloid xantina. Memang secara bawaan, kafein punya rasa pahit. Kafein pada pohon kopi berfungsi sebagai pestisida alami yang menjaga agar pohon tak renta diserang hama dan penyakit. Sementara pada manusia, kafein bekerja sebagai zat perangsang psikoaktif dan diuretik ringan.
Pada sistem metabolisme tubuh manusia, kafen mengikat reseptor adenosina di otak. Adenosina ialah nukleotida yang mengurangi aktivitas sel saraf saat tertambat pada sel tersebut. Seperti adenosina, molekul kafeina juga tertambat pada reseptor yang sama, tetapi akibatnya berbeda. Kafeina tidak akan memperlambat aktivitas sel saraf/otak, sebaliknya menghalangi adenosina untuk berfungsi.
Dampaknya aktivitas otak meningkat dan mengakibatkan hormon epinefrin terlepas. Hormon tersebut akan menaikkan detak jantung, meninggikan tekanan darah, menambah penyaluran darah ke otot-otot, mengurangi penyaluran darah ke kulit dan organ dalam, dan mengeluarkan glukosa dari hati. Lebih jauh, kafeina juga menaikkan permukaan neurotransmiter dopamin di otak. Karena itulah sehabis minum kopi badan terasa segar.
Kadar kafein pada kopi berbeda-beda tergantung jenis dan level roasting (sangrai) biji kopi. Tetapi, merek kopi dengan kandungan kafein paling 'nampol' di dunia disandang oleh Devil Mountain Coffee dengan produknya bernama Black Label. Perusahaan kopi asal San Francisco, Amerika Serikat ini, membuat Black Label dengan menggunakan biji kopi robusta yang telah mengantongi sertifikat USDA, serta fair trade.
Berdasarkan penelitian laboratorium, dalam secangkir kopi yang dibuat menggunakan 12 gram Black Label dari Devil Mountain Coffee memiliki kandungan kafein sebesar 1.555 mg. Kandungan ini artinya tiga kali lipat lebih dari jumlah asupan kafein harian yang disarankan. Wow, mungkin kopi ini cocok buat kamu yang mau menjalankan proyek Roro Jonggrang.
Baca Juga:
Mengapa Kopi Arabika Lebih Mahal? Ini Faktor-faktor Penyebabnya
Negara Mana Penghasil Kopi Terbesar di Asia Tenggara? Jawabnya Bukan Indonesia