Umum

Kenapa Kandungan Kafein pada Robusta Lebih Tinggi dari Arabica?

Kopi Robusta merupakan salah satu jenis kopi yang digemari oleh masyarakat Indonesia, khususnya mereka yang senang minum kopi dicampur dengan gula atau susu. Jika kopi arabica unggul karena punya banyak karakter rasa, robusta unggul karena kandungan kafein yang lebih tinggi. Kenapa kandungan kafein robusta bisa lebih tinggi?

Ceri kopi robusta (foto: Prayogi)
Ceri kopi robusta (foto: Prayogi)

Sebelumnya, mungkin banyak yang belum mengenal apa itu jenis kopi robusta. Kopi robusta mempunyai nama ilmiah coffea canephora, dari nama ini kita bisa mengetahui jika robusta dan arabica berbeda secara spesies. Seperti diketahui, baik robusta dan arabica sama-sama mengandung zat bernama kafein. Tetapi, secara umum kandungan kafein pada robusta lebih banyak bisa mencapai 2,2 persen dibanding arabica yang hanya sekitar 1 persen.

Baca juga:

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Viral Bocah Perempuan Minta Tolong Kapolri

Viral Hotman Vs Menaker, Hotman Tantang Debat Menaker

Banjir dan Hancurnya Mimpi VOC di Perkebunan Kopi

Ini Video Viral Sertakan Wanita Muda Hotman Paris Kritik JHT

Jika pada manusia zat kafein salah satunya punya fungsi mempengaruhi dopamin dan norepinephrine, yang membuat kita bisa fokus, waspada dan tidak ngantuk, maka zat kafein pada pohon kopi punya fungsi lain. Kafein pada pohon kopi justu berfungsi sebagai sistem pertahanan terhadap hama dan penyakit.

Alasan itulah yang membuat kopi robusta mempunyai kandungan kafein lebih tinggi dibandingkan arabica. Sebab, robusta biasanya ditanam di daerah berketinggian 400-700 mdpl, yang lebih rendah dibandingkan arabica. Semakin rendah daerah tanam, maka pohon kopi semakin rentan terserang hama, penyakit dan serangga. Kafein juga menjadi melindungi pohon dari suhu yang lebih panas. Oleh karena itu, pohon kopi robusta banyak memproduksi zat kafein sebagai benteng dan sistem imunitas alami.

Hal ini yang membuat pohon kopi robusta lebih tahan hama dan penyakit dibandingkan arabica. Seperti diketahui, jenis robusta pertama kali dibawa oleh orang-orang Belanda pada abad ke-17, untuk menggantikan pohon-pohon kopi arabica yang hancur diserang hama karat daun (hemilieia vastatrix).

Pohon kopi Robusta. (foto: Prayogi).
Pohon kopi Robusta. (foto: Prayogi).

Lalu bagaimana jika pohon kopi robusta ditanam di daerah yang lebih tinggi, apakah akan ada perbedan dengan yang ditanam di daerah rendah? jawabnya tentu saja ada perbedaan. Namun, bukan berarti kandungan kafein pohon robusta yang ditanam di ketinggian akan sama dengan arabica.

Perbedaan paling menonjol adalah dalam ukuran buah kopi, dimana robusta yang ditanam di daerah lebih tinggi akan mempunyai ukuran yang lebih kecil dibanding dengan yang ditanam di daerah lebih rendah. Selain itu, rasa kopi juga cenderung lebih smooth alias tidak sepahit robusta yang ditanam di daerah rendah.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Bacaan ringan untuk menemani minum kopi atau teh