Empat 'Kunci' Menyangrai Kopi yang Perlu Diketahui
Proses penyangraian kopi alias roasting merupakan hal penting dalam menentukan kenikmatan secangkir kopi. Menurut para pakar, secangkir kopi yang nikmat 30 persennya ditentukan dari proses roasting kopi yang baik dan benar.
Meski tidak ada bukti otentik, namun manusia telah menggenal proses menyangrai kopi sejak berabad-abad lalu. Teknik dan alat yang digunakan untuk meroasting biji kopi pun terus berubah seiring perkembangan jaman. Di Indonesia misalnya, ada yang menyangrai kopi dengan menggunakan alat dan cara tradisional, namun ada juga yang telah meroasting green bean kopi dengan teknik dan alat modern yang berharga mahal.
Ferry Kusnadi, seorang roastery atau penyangrai asal Kota Bandung, Jawa Barat, mengatakan meski banyak cara tetapi ada beberapa hal yang menjadi 'kunci' dalam menyangrai atau meroasting kopi.
1. Kenali dulu gabah kopi yang akan diroasting
Ferry mengatakan, Indonesia mempunyai banyak daerah penghasil kopi, yang mempunyai beragam karakter rasa. Proses menyangrai kopi yang tepat bisa membuat karakter rasa kopi tersebut keluar dengan maksimal. Untuk itu, seorang penyangrai kopi terlebih dulu harus mengenal biji kopi yang akan diroasting. Sebab, perbedaan ketinggian lokasi penanaman, varietas, hingga proses pascapanen akan menghasilkan rasa yang berbeda.
"Seorang roastery harus mengenal dulu mulai dari brewing secara manual, kemudian ke mesin espresso. Dia harus paham dulu kopi (yang akan diroasting), baru mulai belajar me-roasting. Kopi itu banyak layer-layer rasa, jika panas akan mengeluarkan rasa apa, kemudian saat berada di suhu ruangan rasanya apa, jika tepat itu semua akan keluar," ujar pria yang juga merupakan pemilik Ephraim Coffee.
2. Jangan Antikritik
Kunci kedua agar bisa menjadi roastery yang handal adalah jangan antikritik. Ferry mengatakan, penyangrai kopi harus bisa menerima kritik dan masukan dari pihak-pihak luar terkait hasil kopi yang disangrainya. Dengan begitu, si penyangrai bisa mempunyai sendiri karakter hasil roastingannya.
"Kita harus bisa menerima kritik dan masukan dari luar. Jangan pernah menanggap kalau hasil roastingan kita adalah yang terbaik. Dari kritik dan masukan itu, kita bisa belajar banyak hal demi menyempurnakan teknik menyangrai kita,"
Yang kedua, seorang roaster juga harus bisa menerima kritikan dan masukan dari pihak-pihak luar terkait hasil kopi yang disangrainya. Hal itu menurutnya bisa menjadi pengetahuan, untuk menyempurnakan proses sangrai kopi.
3. Pilih gabah kopi berkualitas baik
Ferry yang juga merupakan pembuat mesin roasting kopi mengatakan, kunci terakhir yang paling menentukan adalah kualitas gabah kopi atau green bean yang digunakan.
"Sebagus apapun tekniknya, secangggih dan semahal apapun mesin roastingnya, kalau kualitas green beannya buruk ya hasilnya juga buruk. Karena 60 persen kenikmatan kopi itu ditentukan dari green bean atau gabah kopi, proses roasting hanya 30 persen menentukan kenikmatan kopi, dan 10 persen lagi adalah proses saat menyeduhnya," jelasnya.
4. Pahami alat atau mesin yang Digunakan
Selain harus mengenal gabah kopi yang digunakan, seorang penyangrai juga harus memahami alat yang mereka gunakan untuk menyangrai. Baik itu alat tradisional maupun modern, dengan begitu bisa mendapatkan profil roasting yang diinginkan. Misalkan, kita menyangrai dengan alat tradisional maka perlu dipahami api dan panas yang dibutuhkan untuk mendapat hasil roasting yang pas. Sementara untuk alat modern, meski lebih mudah karena sudah menggunakan sistem komputerisasi, pastikan kita mencatat dan memperhatikan dengan baik agar mendapat profil roasting yang diinginkan.
Baca Juga:
Catat..! Kopi Tubruk, Kopinya Orang Indonesia
Tiga Jenis Kopi Paling Populer di Indonesia, Sudah Pernah Coba?
AeroPress Alat Menyeduh Kopi Revolusioner, Ini Sederet Kelebihannya