Mengenal Giling Basah yang Jadi Salah Satu Keunikan Kopi Indonesia

Ngopi  

Indonesia merupakan negara yang memiliki tempat terhormat di dunia kopi. Kopi asal Indonesia dikenal memiliki rasa yang "earthy" karena peminumnya dapat menghirup aroma tanah segar.

Petani mencuci ceri kopi yang baru dipetik (ilustrasi)
Petani mencuci ceri kopi yang baru dipetik (ilustrasi)

Major Cohen (2021) dalam bukunya "Coffee for Dummies" mengatakan kopi Indonesia sering dideskripsikan dengan empat kata: heavy, full-bodied, syrupy, dan rich, sedangkan istilah seperti acidity atau tartness jarang terlihat. Salah satu aspek yang membuat kopi Indonesia unik, yakni metode pengolahan biji kopinya yang disebut pemrosesan semi-cuci (semi-washed processing) atau ‘giling basah’.

‘Giling basah’ merupakan metode yang mengombinasikan pencucian tradisional dan alami, yang dikenal sebagai giling basah, yang diterjemahkan menjadi “penggilingan basah”. Pengolahan biji kopi dengan metode ‘giling basah’ dimulai dengan biji kopi yang dikupas setelah dipetik.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Berikut metode ‘giling basah’:

1. Biji kopi langsung dikupas setelah dipetik. Biji kopi yang masih segar dan matang dipanen, lalu dikupas oleh petani menggunakan alat pengupas yang kecil. Pengupasan ini menghilangkan kulit luar, tetapi meninggalkan lendir atau lapisan lengket tepat di bawah kulit.

2. Biji kopi yang sudah dikupas dibilas dengan hati-hati di dalam ember. Biasanya, biji kopi dibilas dengan tangan dengan lembut.

3. Biji kopi dikeringkan sebagian sebelum dipindahkan ke fasilitas yang lebih besar. Biasanya, pengeringan dilakukan dalam semalam.

4. Biji kopi yang masih basah dikupas menggunakan mesin penggilingan. Pengupasan dilakukan hingga lapisan perkamennya, yakni lapisan yang melindungi biji kopi dari sinar matahari langsung. Perkamen, yang masih cukup lembab, dibuang.

5. Biji kopi dikeringkan agar dapat disimpan untuk kemudian dikirim.

Metode ‘giling basah’ ini sangat umum di Sulawesi dan Sumatra. Keunikan lain kopi asal Sumatra yang memiliki rasa khas, yakni konsistensi biji hijau. Salah satu kopi asal Sumatra, yakni kopi luwak.

Kopi luwak, yang masuk jajaran kopi termahal di dunia karena sangat langka, dihasilkan dari kotoran luwak. Luwak, atau musang, memakan buah kopi yang sudah matang, mencerna buahnya, dan mengeluarkan bijinya. Setelah itu, biji dikumpulkan dari kotorannya yang kering.

Penulis: Ratna Puspita

Baca Juga:

Lari Jadi Kegemaran Warga Perkotaan, Apa Saja Manfaatnya

Ini Kelemahan Threads dari Sisi Pengguna

Es Kopi Vs Cold Brew, Mana yang Lebih Enak?

Snaptik, Download Video TikTok Tanpa Watermark dari HP Android atau iOS

Cara Mudah Download Video Instagram dengan iGram.io, Gratis Tanpa Aplikasi

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Bacaan ringan untuk menemani minum kopi atau teh

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image