Kampoeng Durian, Tempat Wisata Keluarga Sekaligus Memuaskan Rindu terhadap Durian

Melancong  
Kampoeng Durian, Bengkulu menjadi tempat wisata keluarga sekaligus membeli hasil kebun seperti durian.
Kampoeng Durian, Bengkulu menjadi tempat wisata keluarga sekaligus membeli hasil kebun seperti durian.

Kampung Durian, objek wisata agro yang berada di Desa Datar Lebar, Kecamatan Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah, Bengkulu telah membantu meningkatkan perekonomian masyarakat dan mendorong pembangunan desa setempat dan sekitarnya.

Masyarakat di sekitar kini bisa berjualan, tidak hanya durian, tetap hasil kebun lainnya di sepanjang jalan menuju Kampoeng Durian, sementara infrastruktur jalan perlahan-lahan mulai dibenahi.

(Baca juga: Mau Cicipi Durian Khas Bogor? Datang dan Makan Langsung ke Kampung Durian Rancamaya)

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Keberadaan destinasi wisata baru Kampoeng Durian setidaknya telah mengangkat perekonomian masyarakat sekitar yang dulunya menjual hasil kebun kepada pengepul dengan harga yang lebih murah.

Sekarang mereka bisa menjual hasil kebunnya, baik durian, petai, jengkol, dan lainnya dengan harga yang lebih tinggi. Pedagang buah durian yang dulunya hanya menjual dengan harga Rp 5 ribu per butir durian kecil, Rp10 ribu ukuran sedang, dan Rp15 ribu ukuran besar, kini terbantu dengan hadirnya Kampoeng Durian.

(Baca juga: Larung Sesaji di Telaga Sarangan Magetan Kembali Digelar)

Kini mereka bisa menjual dengan harga Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu durian ukuran kecil, Rp 20 ribu hingga Rp 30 ribu untuk ukuran sedang dan ukuran besar berkisar Rp 35 ribu hingga Rp 50 ribu per buah.

Meskipun masih dalam tahap pengembangan, objek wisata agro baru Kampoeng Durian itu berangsur menjadi lokasi favorit masyarakat sekitar menikmati liburan bersama keluarga, khususnya pada akhir pekan.

(Baca juga: Ada Pohon Kopi Liberika Langka di Gunung Lawu)

Pria asal Kota Bengkulu yang membangun Kampoeng Durian, MardianFarizal, merupakan pemilik kebun seluas 14 hektar di Desa Datar Lebar tersebut.

Menurutnya, ide awal pembangunan objek wisata Kampoeng Durian itu muncul karena di kebunnya itu berlimpah pohon durian, ditambah pemandangan alam yang pegunungan dan sungai yang indah.

"Karena lokasi memiliki pemandangan gunung jadi mulai ditata perlahan jadi tempat wisata, meskipun awalnya tidak ada niatan untuk buat tempat wisata," kata Mardian.

Awal pembangunan tempat wisata Kampoeng Durian dimulai pada pertengahan 2020 dan seluas 2 hektar lahan yang saat ini dimanfaatkan untuk membangun fasilitas-fasilitas wisata.Dengan pemandangan pegunungan yang indah.

Menurut pengunjung asal Kota Bengkulu, Gustari Johandari, Kampoeng Durian menjadi tempat liburan keluarga yang hangat. "Selain menyediakan pemandangan yang indah, di Kampoeng Durian juga disediakan lokasi pemandian untuk pengunjung," ujarnya.

Tidak hanya itu, di Kampoeng Durian pengunjung juga dapat menikmati suasana menunggu buah durian jatuh dan dapat langsung menikmati buah tersebut langsung dari pohonnya. Meskipun momen itu hadir hanya saat musim durian dan buah siap dipanen.

Untuk menuju lokasi Kampoeng Durian, pengunjung yang dari Kota Bengkulu harus menempuh perjalanan sekitar 30 kilometer menuju Desa Bajak I, Kecamatan Taba Penanjung, Bengkulu Tengah.

Setelah sampai ke Desa Bajak I, pengunjung kemudian menuju Desa Datar Lebar dengan menempuh perjalanan selama kurang lebih 20-25 menit dengan kendaraan bermotor.

Akses jalan menuju Desa Datar Lebar sebagian telah beraspal dan ada jalan yang masih tanah berlapis kerikil, namun cukup rata dan keras. Setelah sampai di akses utama Kampoeng Durian, pengunjung yang ingin menikmati wisata air harus melewati medan menurun yang cukup tinggi karena lokasinya di lembah.

Selain menyajikan perkebunan durian yang rindang yang ketika berbuah dapat dinikmati oleh pengunjung dan menjadi ikon wisata tersebut. Menurut Mardian, pihaknya juga berencana melengkapi wisata Kampoeng Durian dengan beberapa tanaman buah lainnya, seperti alpukat, jeruk, dan kelapa.

Dengan begitu, pengunjung tidak hanya bisa menikmati pemandangan, namun juga bisa menikmati berbagai buah segar yang langsung dipetik dari pohonnya. Pemandian pinggir sungai.

Selain menyediakan kerindangan pohon-pohon durian berikut buahnya, Kampoeng Durian juga dilengkapi pemandian di pinggir sungai dengan pemandangan pegunungan yang indah.

Pemandian tersebut dibangun tiga tingkat agar pengunjung dapat bermain air di lokasi dengan leluasa sambil menikmati pemandangan di pinggir persawahan serta barisan bukit hijau berjejer mengelilingi tempat tersebut.

Aliran sungai tersebut tenang dan dangkal, sehingga pengunjung dapat mengajak anak-anak mandi dan bermain air di sungai.

Mardian mengatakan, agrowisata Kampoeng Durian dilengkapi dengan pondok-pondok peristirahatan yang bisa diakses secara gratis. Kecuali yang berada di pinggir pemandian, pengunjung dikenai biaya Rp10 ribu per jam untuk beristirahat.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Tukang Ngopi, Tukang Jalan, Tukang Jajan

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image