Ustadz Adi Hidayat Bicara Soal Konflik Rusia vs Ukraina
JAKARTA — Ustadz Adi Hidayat mengunggah video tentang bagaimana umat Islam menyikapi konflik Rusia vs Ukraina. Video tersebut berisi pandangannya tentang posisi Amerika dan sejarah konflik Rusia-Ukraina.
Video ini diunggah dalam akun youtube @Adi Hidayat Official. Saat berita ini diturunkan sudah ditonton hampir 234.213 penonton, dan dikomentara 1.299 orang.
Bagaimana Islam memberi panduan terhadap umat muslim jika ada konflik antara dua pihak atau lebih bertikai?. Menurut Ustadz Adi Hidayat umat Islam harus menjadi penengah. Tidak menjadi provokator yang mengambil keuntungan yang bisa menghancurkan dua orang yang bertikai.
"Ini dicontohkan Rasulullah saat pemasangat hajar aswat, yang saat itu sudah ada dua pihak yang berkonflik,” kata Ustadz Adi Hidayat.
Tonton Juga:
Gubernur Sumut: Keraskan Suara Adzan
Somasi Ki Warseno, Ketika Ucapan Alhamdulillah Dipelesetkan untuk Pelacuran
Dalam video ini, Ustadz Adi Hidayat juga bicara tentang sejarah konflik Rusia dengan Ukraina sejak jaman kerajaan. Termasuk menyebut kepentingan Rusia untuk mengamankan wilayah yang berbatasan dengan wilayahnya, agar tidak digunakan Amerika untuk menyerang Rusia.
Ustadz Adi Hidayat juga mengingatkan pentingnya Indonesia memperhatikan bila ada gerakan separatis, apalagi yang meminta dukungan ke luar negeri. Bahkan memunculkan kesan-kesan negatif terhadap pemerintahan Indonesia, maka menurutnya, harus mendapat perhatian tinggi. Supaya di masa depan tidak ada pengakuan dari dunia luar, sehingga dengan pengakuan dari luar masuk pasukan dari luar untuk menganeksasi wilayah (Indonesia).
Ustadz Adi Hidayat juga menyinggung tentang persoalan terorisme yang selalu kaitkan dengan persoalan Islam. Padahal sebenarnya persoalan itu merupakan persoalan Amerika dengan musuh-musuhnya.
Dan diakhir videonya, Ustadz Adi Hidayat Bicara tentang narasi akhir jaman.
Berikut video lengkap pernyataan Ustadz Adi Hidayat:
Baca Juga:
Perang Dunia, Kopi Instan dan GI Joe
Sensasi Seduhan Teh Kopi Cascara
Somasi Ki Warseno, Ketika Ucapan Alhamdulillah Dipelesetkan untuk Pelacuran