Melirik Potensi Wisata Desa Penyangga Taman Nasional Kelimutu

Melancong  
Detusoko Barat ditetapkan sebagai desa wisata pada tahun 2021 dan menjadi salah satu desa penyangga kawasan Taman Nasional Kelimutu.
Detusoko Barat ditetapkan sebagai desa wisata pada tahun 2021 dan menjadi salah satu desa penyangga kawasan Taman Nasional Kelimutu.

Seduhan kopi hitam panas dan lezatnya pisang goreng terasa meringankan lelah badan yang telah menempuh perjalanan sejauh 33 km ke arah timur dari Kota Ende, ibu kota Kabupaten Ende, Flores, NTT.

Capai perjalanan selama 40 menit itu terbayar lunas ketika melihat hamparan sawah bertingkat yang menyegarkan mata dari atas sebuah kafe berbahan alam di Desa Detusoko Barat.

Kafe Lepa Lio berada di pinggir jalan raya Trans Flores Ende-Maumere km 33. Lepa berasal dari Bahasa Lio yang berarti pondok, tempat beristirahat. Sedangkan Lio merupakan salah satu etnis yang ada di Kabupaten Ende.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Kafe Lepa Lio telah menjadi tempat beristirahat (rest area) bagi para pengguna jalan Trans Flores Ende-Maumere. Kafe itu menjadi salah satu unit usaha Remaja Mandiri Community (RMC), komunitas anak muda bentukan Nando Watu yang kini menjabat sebagai kepala desa.

Kehadiran kafe itu bukan hanya sebagai tempat berbisnis, tapi ruang edukasi bagi anak muda bahwa kembali ke desa itu keren. Anak muda diminta untuk kembali ke kampung untuk mengembangkan potensi dan peluang yang ada.

Sebagai anak petani yang dibesarkan di desa namun mengeyam pendidikan di kota, pengalaman dan interaksi sosial bersama komunitas lokal dan internasional membentuk cara pandang Nando tentang pengembangan pariwisata.

Desa itu merupakan salah satu desa penyangga kawasan Taman Nasional Kelimutu, sehingga Kafe Lepa Lio hadir untuk menangkap peluang kunjungan wisatawan. Namun, tantangannya kini yaitu transformasi pemahaman yang seringkali terkendala karena ketidakmampuan masyarakat dalam menerjemahkan ide pemimpin.

Detusoko Barat ditetapkan sebagai desa wisata pada tahun 2021 dan menjadi salah satu desa penyangga kawasan Taman Nasional Kelimutu.
Detusoko Barat ditetapkan sebagai desa wisata pada tahun 2021 dan menjadi salah satu desa penyangga kawasan Taman Nasional Kelimutu.

Hal itu membuat masyarakat desa tidak mudah percaya pada konsep pengembangan pariwisata yang ditawarkan. Apalagi 95 persen warga desa menggantungkan hidup dari pertanian.

Mereka menuntut adanya bukti nyata pariwisata dapat menjadi sektor pendukung ruh pertanian yang telah mereka geluti selama ini. Pembenahan pariwisata desa pun dilakukan dengan menjadikan kafe sebagai salah satu prototipe wisata.

Kehadiran kafe itu menjadi pemantik bagi warga lain untuk melakukan hal serupa; membangun kafe sebagai tempat beristirahat di sepanjang jalan Trans Flores Ende-Maumere itu.

Penyajian menu lokal semakin memperkuat kepercayaan warga bahwa potensi pertanian dan perkebunan di desa bisa dimanfaatkan dengan baik untuk mendulang rupiah.

Detusoko Barat ditetapkan sebagai desa wisata pada tahun 2021 dan dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Dalam kelembagaan itu, ada Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang mengelola unit usaha pariwisata, termasuk anak muda RMC.

Desa itu hidup dari sektor pertanian dan kuat secara budaya. Mereka pun mengembangkan konsep ekowisata sebagai jualan pariwisata. Hal itu pula yang menjadi dasar bagi Detusoko Barat dalam memberikan pilihan paket wisata terhadap pengunjung.

Detusoko Barat ditetapkan sebagai desa wisata pada tahun 2021 dan menjadi salah satu desa penyangga kawasan Taman Nasional Kelimutu.
Detusoko Barat ditetapkan sebagai desa wisata pada tahun 2021 dan menjadi salah satu desa penyangga kawasan Taman Nasional Kelimutu.

Detusoko Barat menawarkan keindahan alam Flores lewat areal persawahan bertingkat yang dihiasi tanaman pertanian dan perkebunan. Desa menyajikan wisata agro seperti susur sawah, panen kopi Detusoko, wisata kuliner, wisata edukasi dan tarian adat, serta berbagai atraksi lain.

Bahkan, ada beberapa tempat foto menarik bagi pengunjung, salah satunya jembatan Kali Loworia yang berwarna-warni tepat di tengah persawahan. Karena menjadi desa penyangga Taman Nasional Kelimutu, konsep pengembangan wisata Detusoko Barat tentunya berintegrasi dengan desa lainnya.

Tak sebatas memberikan paket wisata, mereka berinovasi dan menjadikan desa itu sebagai tempat belajar. Desa itu sering dikunjungi oleh orang-orang yang datang hanya untuk mengalami langsung tinggal di desa.

Kehadiran orang luar itu tentunya menjadi momentum advokasi dan membangun kepercayaan masyarakat bahwa pariwisata memberikan peluang pengembangan desa ke depan.

Tantangan baru yang harus dihadapi ialah menjaga ritme pariwisata Detusoko Barat ini tetap berjalan. Pemerintah desa pun membuat strategi untuk memperkuat unit-unit kerja yang ada, salah satunya dengan memanfaatkan digitalisasi untuk memasarkan berbagai produk wisata. Dua platform yang kini dimiliki Detusoko Barat yakni decotour.bumdeswisata.id dan pasarflores.id.

Dalam platform decotour.bumdeswisata.id, Detusoko Barat menyajikan paket-paket wisata yang bisa menjadi pilihan pengunjung di tiga dusun, yakni Dusun Woloone, Dusun Pemonago, dan Dusun Nuagiu.

Agar tetap eksis, Detusoko Barat mengembangkan titik baru area wisata. Dalam konsep yang telah dirancang, pemerintah desa akan menata area pasar, lalu membangun penginapan, jembatan gantung, shelter, kafe tiga lantai, panggung hiburan, tenda camping, serta menata pemandian kolam air panas.

Sementara itu sisi pinggir jalan negara akan dijadikan sebagai tempat beristirahat.Pemerintah Kabupaten Ende menyambut baik rencana tersebut. Bahkan, Bupati Ende Achmad Djafar mendorong agar Detusoko Barat memiliki grand desain desa untuk pembangunan pariwisata.

Dia ingin desa memetakan titik-titik wisata yang bisa menjadi jualan bagi pengunjung. Beberapa di antaranya yakni tempat beristirahat dengan banyak pilihan kuliner di sepanjang jalan Trans Flores itu. Lalu, ada kereta gantung yang nantinya menjadi daya tarik bagi warga yang melintasi jalan tersebut.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Tukang Ngopi, Tukang Jalan, Tukang Jajan

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image