Biar Gak Musyrik, Ini Cara Memindahkan Hujan Sesuai Ajaran Islam
JAKARTA — Pawang hujan menjadi pembicaraan yang ramai di masyarakat, baik di media sosial maupun kehidupan nyata. Hal ini karena aksi pawang hujan Rara Istiati Wulandari di pagelaran MotoGP Mandalika Lombok.
Aksi pawang hujan ini memunculkan pro kontra. Ada yang menganggap ini bagian dari praktik syirik, namun ada yang menganggap ini adalah bagian dari tradisi lokal.
Pawang Hujan Rara Istiati: Benar Saya Bisa Menggerakkan Awan
Komentar minor tentang syirik ini lebih banyak terkait dengan persoalan adanya sesajen maupun bakar dupa dalam aksi pawang hujan. Lalu apakah dalam Islam mengajarkan cara meminta menghentikan hujan?. Atau bagaimana praktik pawang hujan dalam Islam?.
Dalam unggahan Video Kajian Ustadz Adi Hidayat di akun Adi Hidayat Official, dijelaskan tentang bagaimana cara meminta kepada Allah bila terjadi hujan deras saat melakukan aktivitas yang positif. “Di sini diajarkan cara memohon pada Allah agar memalingkan hujannya ke tempat yang lain,” kata UAH.
Baca juga:
Jejak Keraton Mangkunegaran Menanam Kopi di Wonogiri
Era Kopi Saset akankah Segera Berakhir?
Kopi Minuman Kesukaan Orang Saleh
Lalu UAH membacakan Hadits Nabi tentang seseorang yang meminta pada Rasulullah agar berdoa kepada Allah agar memalingkan hujan ke tempat lain, sehingga di tempatnya berhenti hujan. Lalu Rasulullah berdoa Allahuma hawalaina wala alaina, yang artinya Ya Allah mohon alihkan hujan ini ke tempat lain sesuai kehendakMu. Doa ini dibaca tigakali.
Bagi orang Islam, kata UAH, ini adalah doanya. Ia meminta agar tidak menyimpang, menggunakan perangkat lain yang justru bertentangan dengan Alquran maupun hadits.
Berikut Video cara memalingkan hujan sesuai Hadits Nabi, menurut UAH: