Era Kopi Saset akankah Segera Berakhir?

Cross Culture  
Kebiasaan mengonsumsi kopi saset di rumah mulai diganti dengan konsumsi kopi gaya kekinian.  (foto: republika)
Kebiasaan mengonsumsi kopi saset di rumah mulai diganti dengan konsumsi kopi gaya kekinian. (foto: republika)

JAKARTA — Perkembangan kopi di Indonesia terus mengalami percepatan dari berbagai aspek. Mulai dari makin banyaknya kafe-kafe yang menyajikan kopi-kopi kekinian, hingga mulai dikenalnya berbagai gaya penyajian kopi, seperti sajian V60, kopi latte, cold brew, hingga sajian kopi dengan sajian dari mesin kopi.

Meski demikian pola konsumsi kopi saset (sachet) alias kopi kemasan pabrik di Indonesia, masih cukup tinggi. Menurut Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI) produk kopi olahan masih didominasi kopi kemasan, yaitu sekitar 80 persen hingga 85 persen.

Sekalipun masih menjadi kopi paling tinggi konsumsinya, namun tak berarti posisi kopi saset masih masih aman. Hal ini disebabkan gaya hidup ngopi terus berkembang.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Saa ini di berbagai sudut kota bahkan di daerah-daerah sudah mulai masuk kafe-kafe kopi. Kafe-kafe ini tak hanya menyajikan tempat yang asyik, tapi juga sudah memberikan tawaran berbeda dalam sajian kopi. Tentu saja sajian kopi yang sudah dibungkus dengan branding, bahwa kopi yang mereka sajikan sensasinya jauh lebih mengasyikan dibanding sebatas ngopi saset.

Baca Juga

Resep Kopi Telur Aceh, yang Bikin Pria Makin Jos

Baru Buka Banget di Depok, Kafe Kece di Ujung GDC

Trauma Minum Jamu? Ini Cara Asyik Bikin Nagih Minum Jamu

Siapa Orang Pertama yang Minum Teh? Ini Jawabannya

Kafe ataupun kedai kopi ini juga mulai menyajikan produk kopi Ready To Drink (RTD). Bentuknya jelas kopi siap saji dalam bentuk botol. Baik botol sekali minum ataupun botol literan.

Industri kopi RTD ini berkembang seiring dengan kemudahan akses pemesan. Mereka takperlu datang ke kedai atau kafe kopi, tetapi cukup memesan secara online.

Kopi RTD ini diprediksi akan terus mengalami pertumbuhan tinggi sekitar 6 hingga 8 persen per tahun. Ini tentu merupakan angka yang cukup signifikan. Sementara kopi saset hanya 1 hingga 2 persen per tahun.

Tidak hanya kopi RTD yang akan mengancam industri kopi saset. Berbagai akses belajar resep membuat kopi kekinian makin gampang didapat. Begitu juga indutri mesin dan alat-alat ngopi begitu mudah ditemukan di pasaran.

Jadi bukan hal aneh lagi, kalau saat ini, di rumah pun sudah banyak yang memiliki alat untuk membuat kopi V60, mesin kopi espresso, vietnam drip, cold brew, cold drip, dan sebagainya. Karena sudah banyak yang kecanduan dan membiasakan diri membuat kopi kekinian untuk konsumsi sehari-hari.

Dengan perkembangan seperti ini, apakah indutri saset akan mati atau paling tidak mengalami penurunan? Tentu saja jawaban pertanyaan ini bukan hitam putih. Masih ada banyak faktor yang akan menentukan keberlangsungan kopi saset. Salah satunya tentu terkait dengan inovasi dan pembentukan branding atas kopi saset itu sendiri.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Tukang Ngopi dan Nge-Game

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image