Masih Banyak Pulau-Pulau 'Perawan' di Kepulauan Seribu
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Andhika Permata mengatakan masih ada sejumlah tempat alami di Kepulauan Seribu yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi daya tarik pariwisata baru.
Andhika menyebutkan, tempat alami itu di antaranya, tempat budidaya ikan nemo, budidaya penyu, pembibitan bakau, museum ikan paus purba, dan pengembangan urban farming, di Pulau Tidung Kecil, berpotensi dikembangkan sebagai lokasi ekowisata baru.
Di Pulau Panjang, yang dulunya akan dibangun bandara, berpotensi memiliki lokasi wisata religi baru, karena di sana ada makam Sultan Maulana Mahmud Zakaria yang merupakan salah satu bangsawan dari kesultanan Banten.
Kemudian, di Pulau Macan, salah satu pulau terbaik di Kepulauan Seribu, lingkungannya memiliki segmentasi unik serta natural. Andhika mengatakan, pihaknya akan mengadakan kegiatan promosi secara masif untuk pariwisata di Kepulauan Seribu, agar ekonomi masyarakat di DKI Jakarta, khususnya di Kepulauan Seribu dapat kembali pulih.
"Dalam waktu dekat beberapa kegiatan telah disiapkan dengan tetap menyesuaikan keadaan PPKM di antaranya aquathlon dan water sport di Pulau Tidung," tambahnya.
Sebelumnya, Bupati Kepulauan Seribu, Junaedi, dan sejumlah petugas dari Dinas Parekraf DKI Jakarta melakukan eksplorasi ke sejumlah lokasi alami di Kepulauan Seribu yang dianggap berpotensi dikelola menjadi tempat wisata baru.
"Ini bagian dari atraksi kecil salah satu pulau potensial di Kepulauan Seribu yang siap dipromosikan menjadi lokasi wisata baru DKI Jakarta," ujar Junaedi.
Menurut Junaedi, pemerintah setempat juga sedang menyiapkan sejumlah lokasi tersebut, seperti di Pulau Panjang, sedang dilakukan renovasi makam, pembangunan masjid, dan akses jalan ke makam keramat, yang akan dijadikan salah satu wisata religi.