Gaya Hidup

Starbuck Reserve Depok, Ngopi Santai di Rumah Tua Pondok Cina

Starbucks Reserve Margo City Depok
Starbucks Reserve Margo City Depok

Minum kopi sambil berkumpul bersama teman-teman dan keluarga di Starbucks mungkin menjadi kegiatan di akhir pekan yang tidak pernah membosankan. Tetapi jika bosan kongkow di Starbucks yang 'konsep'nya begitu-begitu saja, mungkin kalian harus banget mlipir ke Starbucks Reserve terbaru di Kota Depok, tepatnya di Margo City

Starbucks Reserve memang bukan hal baru di Indonesia. Sebab, hingga saat ini sudah ada 17 gerai Starbuck yang mengusung konsep reserve di Indonesia. Sebelumnya, salah satu hal yang membedakan antara gerai Starbucks Reserve dan Starbucks lainnya terletak pada menu-menu yang ditawarkan. Nah bagi para pencinta kopi dengan metode seduh pour over, Starbucks Reserve adalah tempat yang cocok buat kalian. Sebab disini tidak cuma menawarkan menu-menu racikan kopi dari espresso based saja, tetapi ada juga single origin yang diseduh dengan metode pour over. Pilihan beansnya pun beragam, meski mayoritas masih dari luar negeri.

Oke, balik ke Starbucks Reserve yang ada di Margo City, yang paling membuat spesial adalah karena gerai ini menempati Rumah Tua atau Old House Pondok Cina yang ada di kawasan perbelanjaan itu. Berdasarkan catatan, rumah tersebut dibangun pada tahun 1841 dan menjadi saksi bisu sejarah perkembangan Kota Depok sejak masa kolonial.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Rumah ini didirikan dan dimiliki seorang arsitek Belanda, tapi pada pertengahan abad ke-19 dibeli oleh saudagar Tionghoa, Lauw Tek Lok dan kemudian diwariskan kepada putranya bernama Kapitan Der Chineezen Lauw Tjeng Shiang. Sejak menjadi bagian dari Mall Margo City, bangunan ini sempat beberapa kali dijadikan tempat usaha kemudian mangkrak, hingga akhirnya menjadi Starbuck Reserve.

Pemimpin Starbucks di PT Sari Coffee Indonesia, Anthony McEvoy, mengatakan terinspirasi oleh letak lokasi dan warisan bangunan yang unik dan jauh dari sorotan, gerai ini menghidupkan warisan Starbucks, seperti sosok Siren (putri duyung) yang muncul ke permukaan dari bawah laut. Elemen bangunan yang dilestarikan mengingatkan pelanggan akan warisan dan sejarah Depok, berpadu dengan 'ombak lembut' yang menyatu dalam desain untuk menyambut pelanggan yang berkunjung dan menikmati perjalanan kopi mereka.

Terletak di kompleks Margo City Mall, area seluas 320m2 ini bermain dengan lebih banyak palet warna aqua, seolah-olah mereka adalah riak dan pantulan refleksi sinar matahari yang menyinari permukaan laut dari perspektif Siren. Pelanggan juga akan disambut oleh lukisan Siren yang elegan, dibuat dengan garis bordir berwarna champagne gold dengan nuansa tembaga, memanjakan mata dengan latar belakang yang indah kepada pelanggan sambil menikmati minuman favorit mereka.

"Sebagai gerai Starbucks Reserve ketiga di Jawa Barat, kami bercita-cita untuk menciptakan lingkungan yang ramah dan siap menyambut semua pelanggan Depok yang begitu beragam," ujarnya saat membuka gerai pada November lalu.

Gerai Starbucks Reserve disini berkapasitas 100 tempat duduk, dan beroperasi mulai pukul 09.00 hingga pukul 21.00 (saat ini mengikuti aturan Pemda setempat terkait Covid-19). Jika berkunjung kesini, jangan lupa untuk memesan kopi-kopi single origin yang ada di meja seduh. Taesar, captain barista di gerai ini, mengatakan kopi-kopi yang digunakan untuk pour over adalah kopi-kopi yang diambil dari perkebunan-perkebunan micro lot di berbagai negara, alias limited edition. Jadi bukan tidak mungkin jika kita datang hari ini, dan kemudian datang bulan depan, lines up beans di meja seduh Starbucks Reserve sudah berubah.

Dalam menyeduh kopi dengan metode pour over, barista di sini menggunakan dripper khas milik Starbucks. Dripper ini mirip dengan Melitta dimana menggunakan flat bottom filter dengan satu lubang ekstrasi di bawahnya. Dengan begitu, hasil seduhan menggunakan dripper ini mempunyai karakter rasa yang balance, dan memang cocok dengan profil roastingan beans dari Starbucks.

Seperti disinggung di atas, karena beans yang ada disini bersifat limited, maka saya tidak merekomendasi satu beans tertentu, khawatir beans itu sudah tidak ada saat kawan-kawan berkunjung. Tapi jangan khawatir, jika kalian ragu dalam memilih beans, kalian bisa langsung bertanya pada barista di sana, mereka super friendly kok dalam menjelaskan mulai dari karakter rasa hingga cerita di balik beans kopi yang kalian pilih.

Menu lain yang perlu dicoba adalah cortado. Minuman ini merupakan espresso based alias menggunakan espresso sebagai bahan utamanya seperti cappuccino dan cafe latte. Cortado menggunakan rasio 2:1 atau 2 bagian espresso ditambah 1 bagian susu. Karakter rasa dari minuman ini adalah kopi yang strong namun tetap terasa halus karena dicampur sedikit susu.

Jika kawan-kawan sudah memesan kopi, cobalah menikmatinya di bagian luar depan gerai ini. Yups, ini merupakan spot terbaik versi saya, terlebih pada sore hari. Udara yang mulai sejuk, berpadu dengan bias cahaya matahari saat akan terbenam yang memantul di gedung-gedung sekitar Old House Pondok Cina, hamparan taman yang hijau menjadi perpaduan 'mahal' dalam menikmati kopi kala senja. So, kapan mlipir bareng?

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Bacaan ringan untuk menemani minum kopi atau teh